Upaya peningkatan
produktifitas pertanian saat ini sangat tergantung pada pengunaan pupuk an
organik yang lebih sering dikenal dengan pupuk buatan seperti UREA, SP-36, dan
KCl.
Dikalangan petani madura khususnya di Sumenep sangat membudaya. Akibatnya petani jarang sekali mencari alternatif lain untuk melakukan pemupukan, bahkan ada kecenderungan petani untuk menggunkan pupuk secara berlebihan.Hal ini disamping menimbulkan pemborosan juga mengganggu keseimbangan hara dalam tanah, merusak struktur tanah dan mengganggu kelestarian lingkungan.
Dikalangan petani madura khususnya di Sumenep sangat membudaya. Akibatnya petani jarang sekali mencari alternatif lain untuk melakukan pemupukan, bahkan ada kecenderungan petani untuk menggunkan pupuk secara berlebihan.Hal ini disamping menimbulkan pemborosan juga mengganggu keseimbangan hara dalam tanah, merusak struktur tanah dan mengganggu kelestarian lingkungan.
MANFAAT
PUPUK BOKASHI BAGI TANAMAN
Ø Bahan bahan mudah didapatkan disekitar lahan pertanian
Ø Singkat
dalam waktu penyediaannya
Ø Murah
dalam pembuatannya
Ø Sebagai
sumber bahan organik, sangat baik dalam memperbaiki kondisi biologi, fisika dan
kimia tanah
CARA
PENGGUNAAN BOKASHI PADA TANAMAN PADI SAWAH
1.
Bokashi 3 ton ditebarkan pada lahan sawah
sebelun tanah diolah / dibajak
2. Lahan sawah yang telah ditaburi Bokashi
kemudian diolah/dibajak supaya terjadi pencampuran secara merata antara
dipermukaan dan di dalam tanah
3.
Bila petani masih ragu ragu, patani dapat
memberikan tambahan pupuk dasar urea 50 kg + SP 36 50 kg per ha pada lahan yang
sudah diolah dan belum ditanami
CARA
PENGGUNAAN BOKASHI PADA TANAMAN JAGUNG
1.
Pada lubang yang akan ditanami benih jagung
diberi Bokashi satu genggam atau 7 – 10 graml Bokashi
2.
Baru ditanami benih jagung, per lubang 1
biji ( untuk jagung Hibrida )
3.
Setelah jagung tumbuh diberi Bokashi lagi
sebanyak 5 kwt/Ha,pada umur jagung 10 – 14 hari
CARA PEMBUATAN BOKASHI PUPUK KANDANG
Bahan :
1.
Pupuk kandang / kotoran hewan
(kambing/sapi/kerbau/ayam : 1
bagian : 60 zak
2. Arang sekam / serbuk gergaji :
0.5 bagian :
10 zak
3. Bekatul / dedak padi : 0.05 bagian :
50 kg
4. Tetes / gula pasir
: 2 cc : 1 ltr/ 1 kg
5.
EM – 4 : 2 – 4 cc/lt
air :
1 ltr
6. Air ( jangan pakai air PDAM ) :
500 lt
CARA PEMBUATAN
1. Larutkan EM-4 dan tetes ke dalam air
(komposisi 2 cc EM-4,2 cc tetes/liter air ) kalau bisa larutan ini didiamkan
selama 24 jam dulu untuk memberi kesempatan agar bakteri EM-4 bisa tumbuh kuat.
2.
Pupuk kandang, arang sekam,dan dedak dicampur
secara merata.
3.
Siramkan larutan no.1 secara perlahan
lahan kedalam adonan no.2 dan diaduk
aduk hingga merata sampaikandungan air adonan mencapai 60%.adanan yang baik
kalau dikepal tidak mengeluarkan air dan bila dilepas tidak kempyar(bhs.madura
: nanjur )
4.
Adonan ditimbun rata ditempat yang kering
dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari
ditempat yang tidak kena sinar matahari.
Perhatian :
bila lantai alasnya itu tidak kedap air harus diberi alas berambut. Tapi
bila lantainya dari tanah (kedap air ) tidak usah pakai alas
berambut.
5.
Adonan yang sudah di
ler/ditimbun,selanjutnya dipermukaan adonan ditaburi bekatul tipis tipis. Kemudian
diberi larutan EM-4 yng sudah dicampur tetes
6. Pertahankan suhu gundukan/timbunan antara 40 – 50 oC (hangat
kuku ). Bila suhu lebih dari 500C bukalah karung penutup dan
gundukan adonan dibalik balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni.
Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam, karena suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.
7. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai fermintasi dan siap digunakan sebagi pupuk organik
H. SLAMET BUSRI, SP
Good work
BalasHapus